Foto Wisuda Pasca Sarjana

Selasa, 11 Mei 2010

Antinomianism

Antinomianism

Perkataan Antinomianism berasal dari dua kata bahasa Yunani; anti: yang berarti “menentang”, dan nomos: yang berarti “hukum”. Antinomianism berarti: “melawan hukum”. Dalam pengertian bahwa kepercayaan tidak ada hukum moral Allah untuk ditaati (II Petrus 2:1-2,10,19. Ayat 1-2 = Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil ditengah-tengah umat Allah, demikian pula diantara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. Ayat 10 = Terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Ayat 19 = Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu).

Sengketa yang terjadi dalam Antinomianism juga dicatat dalam Kis 15:5, yakni: Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya datang dan berkata:”orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan wajib untuk memenuhi hukum Musa.

Antinomianism memerlukan pengajaran yang Alkitabiah. Ketika Yesus Kristus disalib, ia memenuhi hukum Perjanjian Lama. Roma 10:4 = Sebab Kristus adalah kegenapan Hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. Galatia 3:23 = Sebelum iman itu datang kita berada dibawah pengawalan Hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Efesus 2:15 = Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan Hukum taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan meleyapkan perseteruan pada salib itu. Roma 5:20= Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin bertambah dan dimana dosa semakin banyak, disana kasih karunia menjadi melimpah-limpah.


Paulus menggunakan istilah Kebebasan dalam Kristus (Galatia 2:4 = Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyeludup masuk, yaitu mereka yang menyeludup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Yesus Kristus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita), jelas bahwa ini adalah pelanggaran hukum (yang tidak menurut hukum Musa). Paulus dituduh mendesak orang untuk menyembah Allah dangan cara-cara yang bertentangan dengan hukum (Kisah para Rasul 18:12-16 = Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke pengadilan. Kata mereka:” Ia ini berusaha untuk meyakinkan untuk beribadah kepada Allah dengan jalan bertentangan dengan hukum Taurat.” Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatala Galio kepada orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudah sepatutnya aku menerima perkaramu, tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yasng berlaku diantara kamu, maka hendaklah kamu sendiri yang mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara demikian. Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan). Dalam Kisah Para Rasul 21:21: Tetapi mereka mendengar tentang engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal diantara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita.

Paulus menjelaskan juga bagaimana ciri khas kehidupan orang Kristen: Galatia 2:17 = Tetapi jika kami sendiri, sementara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak.
Galatia 5:4-5 = Kamu akan lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup diluar kasih karunia. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang akan kita harapkan.
Roma 2:13 = Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar dihadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Roma 2:26 = Jadi jika orang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan Hukum Taurat, tidaklah ia dianggap sama dengan orang-orang disunat.

Antinomianism adalah bertentangan dengan pengajaran Alkitab. Allah mengharapkan kita untuk hidup dari moralitas, integritas, dan cinta. Hukum moral Allah mengharapkan kita taat I Yoh 5:3; Sebab inilah kasih kepada Allah bahwa kita menurut perintah-Nya . Perintah-perintahNya itu tidak berat. Matius 22:37-40; kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Yesus membebaskan kita dari perintah hukum Perjanjian lama. Kita harus mengalahkan dosa dan mempererat kebenaran dan Roh kudus (I Yoh 2:3-6; Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menurut perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya. Tetapi barang siapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sempurna kasih Allah , dengan itulah kita ketahui, dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia).

Oleh: Alpon Marulam Sihite,M.Div

Tidak ada komentar:

Posting Komentar